Beton Bertulang
Beton adalah komponen buatan dari gabungan material alam yang diaduk dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan kekuatan tekan yang diinginkan.
Material alam yg dipakai campuran beton ini adalah pasir, koral/splite, semen dan air, Beton yg umum digunakan masyarakat untuk pembangunan rumah adalah memiliki komposisi campuran 1:2:3 artinya beton tersebut memiliki komposisi campuran 1 bagian semen: 2 bagian pasir : 3 bagian koral/splite.
Kekuatan karakteristik beton biasanya disebut dengan K yg diikuti angka dibelakangnya misalnya K100, K125, K200, K250, K300 atau 500. Artinya beton tersebut dapat kuat menahan tekanan sebesar angka yang disebutkan dengan satuan kg/cm2. Misal beton berkarakteristik K200 artinya beton tersebut dapat kuat menahan tekanan sebesar 200kg/cm2.
Macam Pekerjaan Beton Bertulang pada bangunan rumah/ gedung
1. Sloof
Sloof merupakan beton bertulang yang diletakkan horizontal diatas pondasi fungsinya untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom. Panjang Sloof sama dengan panjang pondasi. dimensi sloof untuk rumah standar adalah 15x20 cm.
2. Kolom
Kolom beton atau tiang beton merupakan bagian struktur untuk mengikat dinding dan pondasi, yg vertikal keatas sampai bertemunya ring balk atas. Fungsinya sebagai pengikat pasangan dinding bata dan penerus beban dari atas ke pondasi.Jarak antar tiang beton adalah 3 - 4 meter. Dimensi kolom tergantung beban yg diterima, untuk kolom praktis cukup 13x13 cm saja.
Untuk rumah tinggal bertingkat gunakan kolom dengan dimensi 20x25 cm dengan memakai besi beton d=12
3. Ring Balok
Ring Balok merupakan bagian struktur atas yg terletak diatas pasangan bata, berfungsi sebagai tumpuan konstruksi atap dan pengikat pasangan dinding bata bagian atas agar pasangan bata tidak runtuh. Ring balok sopi-sopi yg miring otomatis sebagai ring balok tumpuan gording.
4. Balok Lantai
Balok Lantai merupakan struktur bagian atas yang digunakan untuk dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsi balok dalam struktur adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan yg akan mendapat tumpuan muatan mati ( berat sendiri, berat furniture, dll) serta muatan hidup ( pergerakan manusia di lantai atas ). Oleh karenanya di dlm pekerjaan balok beton terdapat daerah tengah yg melentur dan daerah ujung yg menahan tumpuan. Daerah tengah hrs mampu menahan berat dari atas. oleh karena itu harus menahan berat dari atas maka daerah ini akan melengkung kebawah dan bagian bawah akan terjadi tarikan. penyelesaiannya jumlah besi untuk pembesian daerah tengah ini lebih banyak/ rapat sedangkan bagian tumpuan bagian atas akan terjadi tarikan sehingga bagian atas ini terdapat tambahan besi untuk penulangan.
5. Pelat Beton
Fungsi pelat beton sebagai lantai pada bangunan bertingkat, ujungnya diikat oleh balok beton sebagai tumpuan. Dalam ilmu struktur ketebalan pelat beton yg berfungsi sebagai lantai adalah 12 cm, sedangkan ketebalan pelat beton sebagai atap adalah 8 cm. Selain sebagai lantai dan atap bangunan pelat beton bisa juga digunakan pada atap teras/ cantilever/consol, untuk tutup jembatan parit/ selokan.
Selasa, 22 April 2014
Mengenal Pondasi
Mengenal Pondasi
Pondasi Merupakan hal yang sangat utama dan penting untuk menahan beban bangunan kita, Pondasi harus menjamin kestabilan dan mendukung beban yang ada diatasnya, juga tehadap gaya gaya luar seperti beban angin, beban gempa, dll.
Penggalian pondasi harus sampai tanah keras, sehingga kesalahan fatal akan tehindar, seperti penurunan daya dukung tanah setempat akibat topangan dari tanah dibawahnya, menyebabkan kerusakan/ ambles nya bangunan/ permukaan tanan.
Jenis Pondasi ada 2 macam:
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal digunakan pada bangunan tanah tanah yang keras atau bangunan bangunan sederhana. Termasuk jenis ini adalah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/plat setempat (beton), pondasi lajur, pondasi stauspile, pondasi tiang pancang kayu.
2. Pondasi Dalam
Pondasi Dalam dipakai pada bangunan di tanah tanah lembek, bangunan yang berbentang lebar (jarak antar kolom lebih dari 6 meter ), dan bangunan bertingkat. Termasuk pondasi ini adalah Pondasi Tiang Pancang (dari bahan beton, besi, pipa baja ),pondasi sumuran, pondasi borpile dll.
Untuk menghindari terjadinya penurunan setempat maka diatas pondasi perlu diikatkan dengan beton sloof yang berfungsi sebagai penahan resapan/ rembesan air tanah ke dinding bangunan serta penahan konstruksi bangunan.
Pemilihan Jenis Pondasi
hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Keadaan Tanah yang akan dipasangi pondasi
2. faktor lingkungan
3. Waktu pengerjaan singkat atau lama
4. biaya
5. Ketersediaan material pembuatan pondasi di daerah tersebut.
Pemilihan Jenis Pondasi yg didasarkan pada daya dukung tanah:
1. Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah 2-3 meter dibawah permukaan tanah maka pilihlah pondasi dangkal/jalur/tapak/strauspile.
2. Bila tanah keras terletak pada kedalaman hingga 10 meter atau lebih dibawah permukaan tanah maka jenis pondasi yg digunakan adalah pondasi tiang minipile, dan pondasi sumuran/ borpile.
3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman lebih dari 20 m atau lbh dibawah permukaan tanah maka jenis yg biasanya dipakai adalah pondasi tiang pancang/ borpile
Langganan:
Postingan (Atom)